Informasi yang dihimpun di lokasi kejadian perkara, sebelum kejadian korban sedang melaksanakan tugasnya sebagai Wakil Koordinator Pasar Karombasan di ruangan bersama dua rekan kerjanya.
Tiba-tiba tersangka yang kesehariannya berjualan pakaian bekas yang lebih dikenal pakaian cabo (cakar bongkar-red) mendatangi korban yang sedang duduk bersama dengan dua rekan kerjanya. Adu mulut mulai terjadi diantara keduanya.
Dimana, tersangka ingin mengklarifikasi rumor yang beredar bahwa antara korban dan isterinya menjalin hubungan. Awalnya, korban tidak mengakui rumor tersebut. Adu mulut masih terus berlanjut. Karena melihat gelagat korban yang masih terus membantah, pelaku langsung melayangkan dua pukulan mengena di bagian wajah. Korban pun terjatuh di lantai. Sementara itu, dua rekannya begitu melihat pisau badik tersangka keluar dari pinggang, kedua teman kerja ini memilih kabur dari lokasi kejadian perkara.
Begitu korban berdiri, tikaman pertama mengena di bagian dada kiri, darah segar langsung muncrat. Korban yang tidak menyangka serangan dengan senjata tajam membuat korban tersungkur. Tersangka pun masih melayangkan satu tikaman di bagian perut, paha kiri, dan paha kanan serta bagian lutut. Korban sempat meminta maaf pada pelaku dan mengakui kesalahannya, namun tersangka masih melayangkan tikaman di bagian punggung kanan. Korban pun jatuh terkapar dengan darah segar mengucur dari seluruh tubuhnya. Pelaku pun langsung mengambil langkah seribu. Ayah dua anak ini pun sempat berteriak meminta tolong.
Korban pun langsung dilarikan oleh teman-teman sejawat dan beberapa pedagang ke RS Bhayangkara. Saat tiba di RS Bhayangkara, nyawa korban sudah tak bisa diselamatkan. Korban pun langsung dirujuk ke RSUP Kandou untuk diotopsi. Kapolsek Wanea Kompol Hardiman Gultom melalui Wakapolsek Wanea AKP Jhony Kolondam mebenarkan kejadian tersebut. “Pelaku sudah diamankan, kasus ini sedang dalam proses penyelidikan,” tegas Kolondam. (tim)
Posting Komentar